GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) sering disamakan dengan maag biasa. Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda dan perlu penanganan yang tepat. Karena gejalanya mirip dan informasi yang beredar belum tentu benar, banyak orang akhirnya terjebak dalam mitos yang justru bisa memperparah kondisinya.
Artikel ini akan membantu kamu mengenal GERD lebih dalam, membedakan fakta dan mitos, serta tahu kapan harus waspada dan pergi ke dokter.
Apa Itu GERD?
GERD adalah kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan (esofagus) akibat melemahnya katup antara lambung dan kerongkongan (kondisi ini disebut refluks). Naiknya asam ini menyebabkan iritasi dan rasa terbakar di dada yang disebut heartburn.
Jika tidak ditangani, GERD bisa menjadi penyakit kronis yang mengganggu aktivitas harian dan bahkan berisiko menyebabkan komplikasi serius.
Apakah GERD dapat menyebabkan penyakit lain?
Ya. GERD yang tidak ditangani selama 5–10 tahun dapat berkembang menjadi refluks kronis. Refluks jangka panjang ini berisiko menyebabkan kerusakan seperti luka di kerongkongan atau Barrett’s esophagus (kondisi pra kanker) hingga kanker esofagus.
Orang yang berusia di atas 50 tahun dan mengalami refluks dalam jangka panjang sebaiknya mempertimbangkan untuk menjalani pemeriksaan endoskopi (gastroskopi) untuk memantau kondisi esofagus (kerongkongan).
Gejala Umum GERD
Asam lambung dan dada terasa seperti terbakar adalah gejala khas dari orang yang mengalami refluks gastroesofageal atau GERD.
Proses ini bisa terjadi dimulai dari kamu makan tidak teratur, sehingga asam naik dari lambung ke pipa makanan. Pipa ini tidak terbiasa dengan asam sehingga kamu merasakan sensasi terbakar (heartburn).
Akibatnya, bisa muncul gejala lain seperti:
- Mual/mules
- Seperti ada yang mengganjal dari ulu hati dan naik ke tenggorokan
- Mulut dan tenggorokan terasa asam
- Sakit tenggorokan dan atau suara serak
- Batuk kering kronis
- Sulit menelan
- Perut terasa penuh atau kembung
Mitos vs Fakta GERD
Banyak orang salah paham tentang GERD. Yuk, simak beberapa mitos yang paling sering beredar dan fakta medisnya berikut ini:
| Mitos | Fakta |
| GERD sama dengan maag | GERD dan maag berbeda. GERD terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan, sedangkan maag menyerang lambung. |
| Minum susu bisa menyembuhkan GERD | Susu bisa menetralkan asam sesaat, tapi kandungan lemaknya justru bisa memperburuk kondisi GERD. |
|
Dokter menyarankan pasien dengan masalah usus untuk menghindari kafein, termasuk teh, kopi, dan minuman berkarbonasi. Minuman ini dapat memicu produksi asam lambung. Jadi jika sudah ada refluks, kandungan asam makin meningkat. |
| GERD = asam lambung dan mulas |
Asam lambung dan mulas adalah gejala. GERD adalah diagnosis medis. Tidak semua orang dengan GERD mengalami heartburn dan mulas. Beberapa justru mengalami batuk kronis atau gejala lain tanpa keluhan khas. |
Cara Menangani GERD
GERD bisa disembuhkan tanpa obat, terutama jika penyebabnya adalah makanan, stres, atau gaya hidup. Kuncinya adalah mengubah gaya hidup:
- Porsi makan kecil tapi lebih sering; berhenti makan 2-4 jam sebelum tidur; dan kurangi makanan/minuman pemicu produksi asam lambung tinggi
- Olahraga teratur
- Tidur dengan posisi punggung sampai kepala lebih tinggi (incline) dari perut dan kaki
- Berhenti merokok dan alcohol – karena dapat meningkatkan risiko kanker esofagus
- Kelola stress dan jaga berat badan ideal
Jika gejalanya sangat jelas dan cukup serius, kamu bisa mulai dengan pengobatan medis, seperti:
- Antasida untuk meredakan gejala sesaat
- Obat penurun asam yang biasanya diresepkan dokter seperti Proton Pump Inhibitor (PPI)
- Terapi jangka panjang jika GERD sudah kronis
- Pemeriksaan lanjutan seperti endoskopi bila gejala berat dan atau pasien berusia di atas 50 tahun
Namun, jika GERD disebabkan oleh hernia atau masalah structural, diperlukan tindakan medis seperti operasi pengencangan katup (valve plication) oleh dokter spesialis bedah.
GERD bukan sekadar gangguan ringan—jika tidak ditangani dengan tepat, bisa berkembang menjadi kondisi serius yang mengganggu kualitas hidup. Jangan tunggu hingga komplikasi muncul.
Segera konsultasikan keluhanmu ke dokter spesialis saluran cerna (gastroenterologi) untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jika kamu mempertimbangkan pengobatan dengan fasilitas medis berkualitas di luar negeri, DICA Hospital Representative siap membantu kamu.
Mulai dari pemilihan rumah sakit terbaik di Penang, Kuala Lumpur, atau Johor Bahru, pencarian dokter spesialis, hingga akomodasi—DICA akan mendampingi kamu secara gratis tanpa biaya tambahan dan memberikan layanan jemput dari bandara secara GRATIS.
Hubungi DICA sekarang juga untuk konsultasi GRATIS dan rekomendasi pengobatan
GERD terbaik di Malaysia!
Kunjungi www.berobatkemalaysia.com atau DM Instagram @dica.hospital.representativ




